Ini bukan foto biasa… ini cerita hidupku.

Ketika filter mati, aku lihat nenek di pasar itu—tanpa makeup, tanpa hashtag—hanya batik dan air hujan yang menari di bulu matanya.

Dia tidak butuh viral. Dia cuma nangis pelan… tapi tetap bersinar seperti matahari sore yang nyasar di kaca jendela.

Aku tanya: ‘Ini edit?’, eh ternyata… ini doa.

Filter hilang—tapi cahayanya masih ada.

Kalian pernah nemuin seseorang yang lebih cantik pasca-filter? Komentar di bawah! 🌅

Bayang-bayang metro malam itu bukan cuma cahaya… itu adalah air mata yang tak mau di-filter! 🌙

Dia pakai Batik bukan karena mau cantik — tapi karena tak mau dibuat jadi objek impian orang lain. Setiap jahitan kainnya adalah kenangan ibu di ruang gelapnya, bukan Instagram filter.

Ketika lampu subway berkedip… dia diam. Tidak tersenyum. Tidak pose. Hanya bernapas — perlahan… seolah setiap hela nafasnya adalah frame terakhir dari sebuah film yang tak pernah dirilis.

Kalian pernah ngedit diri sendiri sampai jadi lukisan? Komentar di bawah — atau aku bakal upload gambar kamu besok di pasar malam?