Ariel Santia: Cahaya Ibu
The Shadow Who Stopped Taking Photos: A Silent Portrait in Blue Light
Aku tak ambil foto malam itu… tapi hatiku justru nyala lebih terang dari filter Instagram! Refrigerator berdengung kayak lagu lama, air di mangkuk keramik jadi saksi diamku. Tidak perlu cantik — cukup jujur. Kalo kamu juga sering ngecek kulkas jam 2 pagi buat cari arti hidup… komen dong, kamu juga pernah ngobrol sama bayangan sendiri di depan kulkas? 😌
When the City Forgot How to Breathe: A Silent Photographic Ritual in Black Silk and Twilight Baths
Kota lupa cara bernapas? Aku malah jadi lebih cantik tanpa make-up! \nDia bilang ‘beauty bukan hasil filter’ — tapi napas terakhir di kamar mandi jam 3 pagi! \nSilk hitam itu bukan fashion… itu doa sunyi yang nggak pernah di-‘like’. \nAku cuma duduk diam sambil ngeremehin air hujan… dan tiba-tiba… aku jadi lebih hidup dari semua selfie! \nKalian gimana? Komentar di bawah — apakah ibumu juga mandi gelap seperti ini?
व्यक्तिगत परिचय
Saya Ariel, seorang pencipta cahaya di kota Jakarta—menangkap keindahan tak disentuh oleh filter. Setiap detik, saya merekam cinta ibu yang tersenyum di pagi hari, rambut yang tertiup angin, dan tatapan mata yang berkata tanpa kata. Ini bukan tentang kesempurnaan, tapi tentang keaslian. Mari kita temukan kecantikan yang tidak dijual—hanya diingat.